PENARI – KKN Desa Penari menjadi film yang sedang digandrungi oleh berbagai penonton bioskop di Indonesia. Publik pun tertarik dengan berbagai detail dari sinema ini, salah-satunya yaitu lokasi syutingnya, Dusun Ngluweng Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen Gunungkidul yang disulap menjadi Desa Penari.

Bukan cuma hal itu, para warga desa setempat yang berjumlah sekitar 50 orang juga diajak bermain dalam film sebagai figuran. Peran yang mereka peroleh ialah sebagai hantu atau warga sekitar.

Baca juga : 60 Persen Orang Indonesia Suka Film Perselingkuhan

Salah-satu diantaranya bernama Subardo (51), ia mendapatkan peran sebagai hantu dalam film ini. Bukan hanya itu, ada sederet pengalaman tak terlupakan yang dialaminya dalam prosesi syuting.

“Saya itu didapuk (diminta) jadi hantu. Ternyata capek ikut syuting itu,” ungkap Subardo, dikutip dari Okezone.com, Selasa (17/5/2022).

Lebih lanjut, dalam sekali pengambilan gambar, figuran hanya dibayar 75 ribu rupiah. Subardo mengaku harus bekerja 24 jam dan riasan yang menutupi wajahnya tak boleh ia hapus. Saat menunggu giliran adegan, ia harus menunggu di dalam bus dengan AC tetap hidup bersama puluhan orang lainnya, agar make up tersebut tidak hilang.

“Bayangkan mata tak boleh berkedip dalam waktu yang lama. Kami dibayar Rp 75 ribu sekali pengambilan gambar,” jelas pria 51 tahun itu.

Baca juga : Film Once Upon A Time In Pinisi, Bupati Bulukumba Siap Jadi Pameran Panrita Lopi

Bukan cuma itu, dua orang tiba-tiba kesurupan. Kejadian pertama menimpa salah seorang kru ketika syuting di rumah Ngadiyo, salah-satu lokasi utama film tersebut. Parahnya lagi, korban harus dilarikan ke rumah sakit. Bahkan, Subardi sendiri yang menunggu di RS.